-->

Minggu, 18 Oktober 2009

KISAH KOREK API DAN STATISTIKA

Pada suatu hari, ada seorang ibu menyuruh anaknya untuk membeli sekotakkorek api. Sang ibu mengingatkan pada anaknya agar tidak tertipu dengan korek api yang jelek, dan si anak harus memastikan bahwa korek api yang dibelinya berkualitas bagus.

Kemudian si anak pergi membeli sekotak korek api sesuai dengan kemauan ibunya....

Tak lama kemudian si anak membawa sekotak korek api dengan wajah yang berseri-seri. Si anak memberikan kepada sang ibu sekotak korek api yang kosong seraya berkata:
"Bu, saya yakin bahwa korek api ini sangat bagus kualitasnya, karena sudah saya coba menyalakan semua batang korek api ini, dan ternyata semuanya menyala..."

Hehehe...

Itulah akibatnya kalau kita melakukan segala sesuatu tanpa menggunakan prinsip dasar Statistika, yaitu 'sampling'.

Untuk memastikan bahwa sekota korek api berkualitas bagus tidak perlu mencoba menyalakan semua batang korek api, namun hanya cukup beberapa saja. Inilah yang dimaksud dengan sampling...

Yup, sampling sangatlah dibutuhkan di berbagai bidang kehidupan. Dalam membuat suatu kesimpulan dari suatu hal, kita tidak harus menggali seluruh informasi dari hal tersebut. Namun hanya memerlukan sedikit saja informasi yang telah dianggap mewakili seluruhnya sesuai dengan tingkat keragamannya...

Perlu diingat bahwa dalam melakukan sampling diperlukan suatu teknik khusus yang telah disediakan dalam ilmu statistik. Teknik Sampling tersebut dapat menjamin tingkat akurasi, validasi, keandalan, dan keterwakilan dari data yang diambil. Selain itu, teknik sampling juga memperhatikan tingkat efisiensi dari berbagai hal, misalnya dana, waktu, tingkat kesulitan, dan lain-lain.

Untuk itu, saya menyerukan kepada semua kalangan untuk menggunakan sampling dengan menggunakan teknik sampling yang benar dalam melakukan berbagai pembuatan kesimpulan.
Khusunya saya menyerukan kepada:
1. Hakim dan Jaksa di pengadilan untuk dapat mempertimbangkan hasil analisis dengan menggunakan data sampling sesuai metode statistika;
2. Kepada birokrat-birokrat Pemerintah Indonesia agar lebih pertimbangan data sampling daripada persepsi dirinya pribadi dalam setiap melakukan pembuatan keputusan;
3. Semua akademisi yang sedang melakukan penelitian agar menggunakan teknik sampling yang diakui secara bernar dalam statistika;
4. Bidang-bidang lain yang relevan...

DISADUR DARI:http://winnerstatistik.blogspot.com/2007_11_01_archive.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN BERI KOMENTAR