-->

Kamis, 19 November 2009

Teori : PENGERTIAN KOMUNIKASI

Dalam rangka pembahasan mengenai “ teknik komunikasi ” terlebih dahulu perlu dijelaskan pengertian komunikasi. Jadi, sebelum kita mengadakan paparan untuk menjawab pertanyaan “ bagaimana kita berkomunikasi ” (how to communicate), terlebih dahulu kita harus merasa jelas tentang “ apa itu komunikasi ” (what is communication), pengertian komunikasi dengan segala aspek yang dicakupnya. Pengertian komunikasi hams ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu komunikasi dalam pengertian secara umum dan pengertian secara paradigmatik, sehingga akan menjadi jelas bagaimana pelaksanaan teknik komunikasi itu. 1. Pengertian komunikasi secara umum Setiap orang yang hidup dalam masyarakat, sejak bangun tidur sampai tidur lagi, secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi. Terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial (social relations). Masyarakat paling sedikit terdiri dari duaorang yang saling berhubungan satu sama lain yang, karena berhubungan, menimbulkan interaksi sosial (social interaction). Terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi (intercommunication). Komunikasi dalam pengertian umum dapat dilihat dari dua segi: a. Pengertian komunikasi secara etimologis. Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicationdan perkataan ini bersumber pada kata communis. Perkataan communis tersebut dalam pembahasan kita ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan partai komunis yang sering dijumpai dalam kegiatan politik. Arti communis di sini adalah sama, dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi, komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya, jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya, maka komunikasi berlangsung. Dengan lain perkataan, hubungan antara mereka itu bersifat komunikatif. Sebaliknya jika ia tidak mengerti, komunikasi tidak berlangsung. Dengan lain perkataan, hubungan antaraorang-orang itu ddak komunikatif.
b. Pengertian komunikasi secara terminologis. Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, di mana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi itu adalah manusia. Karena itu, komunikasi yang dimaksudkan di sini adalah komunikasi manusia atau dalam bahasa asing human communication, yang sering kali pula disebut komunikasi sosial atau social comunication. Komunikasi manusia sebagai singkatan dari komunikasi antarmanusia dinamakan komunikasi sosial atau komunikasi kemasyarakatan karena hanya pada manusia-manusiayang bermasyarakat terjadinya komunikasi. Masyarakat terbentuk dari paling sedikit dua orang yang saling berhubungan dengan komunikasi sebagai penjalinnya. Robinson Crusoe, yang hidup menyendiri di sebuah pulau terpencil, tidak hidup bermasyarakat karena dia hidup sendirian. Oleh sebab itu dia tidak berkomunikasi dengan siapa-siapa. Dari pengertian di atas/ komunikasiyang dibahas di sini tidak termasuk komunikasi hewan, komunikasi transendental, dan komunikasi fisik. Komunikasi hewan adalah komunikasi antarhewan. Gajah dengan gajah berkomunikasi, bumng dengan bumng berkomunikasi,dan sebagainya. Pada kenyataannya memang ada manusia berkomunikasi dengan hewan, misalnya polisi dengan anjing pelacak, petani pembajak sawah dengan kerbau piaraannya,dan sebagainya. Tetapi komunikasi tersebut tidak termasuk pembahasan di sini. Komunikasi transendental adalah komunikasi dengan sesuatu yang bersifat “ gaib ” , termasuk komunikasi dengan Tuhan. Orang yang sedang sembahyang, baik yang sedang melakukan kewajibannya sebagai umat beragama ataupun yang tengah meminta sesuatu, misalnya sembahyang hajat atau sembahyang istikharah di kalangan pemeluk agama Islam, adalah tengah berkomunikasi dengan Tuhan. Tetapi komunikasi jenis ini bukan komunikasi sosial, komunikasi antarmanusia. Komunikasi fisik adalah komunikasiyang menghubungkan tempat yang satu dengan tempat yang lain, misalnya dua tempat yang dihubungkan oleh kereta apt, bis, pesawat terbang, dan lain-lain kendaraan, yang mengangkut manusia. Tetapi ini bukan komunikasi sosial atau komunikasi antarmanusia.
Jadi, bukan masalah yang dibahas disini, meskipun ada kalanya terdapat kaitannya pula dengan komunikasi antarmanusia, misalnya surat berisikan pesan seseorang kepadaorang lain yang diangkut oleh kereta api atau pesawat terbang. Jadi, teknik berkomunikasi yang menjadi pokok permasalahan dalam pembahasan di sini adalah komunikasi antara seseorang dengan orang lain, komunikasi manusia atau komunikasi sosial yang, sebagaimana ditegaskan di atas, mengandung makna “ proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain ” . 2. Pengertian komunikasi secara paradigmatis Telah dijelaskan di muka dalam pengertian secara umum komunikasi adalah proses penyampaian suatu pernyataan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain sebagai konsekuensi dari hubungan sosial. Komunikasi dalam pengertian ini sering terlihat pada perjumpaan dua orang. Mereka saling memberikan salam, bertanya tentang kesehatan dan mengenai keluarga, dan sebagainya. Atau dapat disaksikan pada dua orang yang , meskipun tidak saling mengenai sebelumnya, tetapi karena duduk berdekatan, lalu terlibat dalam percakapan, misalnya di dalam kereta api, bis, atau pesawat terbang.
Pada kedua contoh situasi komunikasi itu tidak terdapat tujuan apa- apa, tetapi sekadar membunuh waktu karena rasanya tidak enak duduk bersama-sama berjam-jam tanpa saling menyapa. Dalam pengertian paradigmatis, komunikasi mengandung tujuan ter-tentu; ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media, baik media massa seperti surat kabar, radio, televisi, atau film, maupun media nonmassa, misalnya surat, telepon, papan pengumuman, poster, spandoek,dan sebagainya. Jadi komunikasi dalam pengertian paradigmatis bersifat intensional (intentional), mengandung tujuan; karena itu harus dilakukan dengan perencanaan. Sejauh mana kadar perencanaan itu, bergantung kepada pesanyang akan dikomunikasikan dan pada komunikan yang dijadikan sasaran. Mengenai pengertian komunikasi secara paradigmatis ini banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli, tetapi dari sekian banyak definisi itu dapat disimpulkan secara lengkap dengan menampilkan maknanyayang hakiki, yaitu:
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media. Dalam definisi tersebut tersimpul tujuan, yakni memberi tahu atau mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion), atau perilaku (behavior). Jadi ditinjau dari segi si penyampai pernyataan, komunikasi yangbertujuan bersifat informatifdan persuasif. Komunikasi persuasif (persuasive communication) lebih sulit daripada komunikasi informatif (informative communicattion), karena memang tidak mudah untuk mengubah sikap, pendapat, atau penlaku seseorang atau sejumlahorang. Demikian pengertian komunikasi secara umum dan secara paradigmatis yang penting untuk dipahami sebagai landasan bagi penguasaan teknik berkomunikasi. Adalah komunikasi secara paradigmatis yang dipelajari dan diteliti ilmu Komunikasi.
PROSES KOMUNIKASI Dari pengertian komunikasi sebagaimana diutarakan di atas, tampak ada-nya sejumlah komponen atau unsur yang dicakup, yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi. Dalam “ bahasa komunikasi ” komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut: - komunikator -orang yang menyampaikan pesan; - pesan - pernyataan yang didukung oleh lambang; - komunikan - orang yang menerima pesan; - media - sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya; - efek - dampak sebagai pengaruh dari pesan. Teknik berkomunikasi adalah cara atau “ seni ” penyampaian suatu pesanyang dilakukan seorang komunikator sedemikian rupa, sehingga menimbulkan dampak tertentu pada komunikan. Pesan yang disampaikan
komunikator adalah pemyataan sebagai paduan pikiran dan perasaan, dapat berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, imbauan, anjuran, dan sebagainya. Pernyataan tersebut dibawakan oleh lambang, umumnya bahasa. Dikatakan bahwa umumnya bahasa yang dipergunakan untuk menyalurkan pemyataan itu, sebab ada juga lambang lain yang dipergunakan, antara lain kial - yakni gerakan anggota tubuh - gambar, warna, dan sebagainya. Melambaikan tangan, mengedipkan mata, mencibirkan bibir, atau menganggukkan kepala adalah kial yang merupakan lambang untuk menunjukkan perasaan atau pikiran seseorang. Gambar, apakah itu foto, lukisan, sketsa, karikatur, diagram, grafik, atau lain-lainnya, adalah lambang yangbiasa digunakan untuk menyampaikan pemyataan seseorang. Demikian pula warna, seperti pada lampu lalu lintas: merah berarti berhenti, kuning berarti siap, dan hijau berarti berjalan; kesemuanya itu lambang yang dipergunakan polisi lalu lintas untuk menyampaikan instruksi kepada para pemakai jalan. Di antara sekian banyak lambang yang biaa digunakan dalam komunikasi adalah bahasa, sebab bahasa dapat menunjukkan pemyataan seseorang mengenai hal-hal, selain yang kongkret juga yang abstrak, baik yang terjadi saat sekarang maupun waktu yang lalu dan masa yang akan datang. Tidak demikian kemampuan lambang-lambang lainnya.Yang penting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan. Dampak yang ditimbulkan dapat diklasifikasikan menurut kadarnya, yakni: a. dampak kognitif, b. dampak afektif, c. dampak behavioral Dampak kognitif adalah yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. Di sini pesan yang disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan. Dengan lain perkataan, tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran diri komunikan. Dampak afektif lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognitif. Di sini tujuan komunikator bukan hanya sekadar supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya; menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan sebagainya.
Yang paling tinggi kadarnya adalah dampak behavioral, yakni dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan. Untuk contoh mengenai ketiga jenis dampak di atas dapat diambil dari berita surat kabar. Pernah sebuah surat kabar membuat berita yang dilengkapi foto mengenai seorang wanita yang menderita tumor yang menahun sehingga pemtnya besar tak terperikan. Peristiwa yang diberitakan lengkap dengan fotonya itu menarik perhatian banyak pembaca. Berita tersebut dapat menimbulkan berbagai jenis efek. Jika seorang pembaca hanya tertarik untuk membacanya saja dan kemudian ia menjadi tahu, maka dampaknya hanya berkadar kognitif saja. Apabila ia merasa iba atas penderitaan perempuan yang hidupiya tidak berkecukupan itu, berita tersebut menimbulkan dampak afektif. Tetapi kalau si pembaca yang tersentuh hatinya itu, kemudian pergi ke redaksi surat kabar yang memberitakannya dan menyerahkan sejumlah uang untuk disampaikan kepada si penderita, maka berita tadi menimbulkan dampak behavioral.

TEKNIK KOMUNIKASI
1. Komunikasi Informatif (informative Comunication)
Komunikasi informatif adalah suatu pesan kepada seseorang atau sejumlah orang tentang hal-hal baru yang diketahuinya. Teknik ini berdampak kognitif, pasalnya komunikan hanya mengetahui saja. Seperti halnya dalam penyampaian berita dalam media cetak maupun elektronik. Pada teknik informatif ini berlaku umum, medianya menimbulkan keserempakan, serta komunikasinya heterogen. Biasanya teknik informatif yang digunakan oleh media bersifat asosiasi, yaitu dengan cara menumpangkan penyajian pesan pada objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak.
Kendatipun demikian teknik informative ini dapat pula berlaku pada seseorang, seperti halnya kajian ilmu yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa, namun bersifat relative. Pasalnya pada kajian ilmu tertentu, sedikit banyak telah diketahui oleh mahasiswanya.
2. Komunikasi Persuasif (Persuasif Comunication )
Komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah sikap, pandapat, atau perilaku komunikasi yang lebih menekankan sisi psikologis komunikasi. Penekanan ini dimaksudkan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku. Tetapi persuasi dilakukan dengan luwes, halus, yang mengandung sifat-sifat manusiawi sehingga mengakibatkan kesadaran dan kerelaan yang disertai perasaan senang.
Agar komunikasi persuasive mencapai tujuan dan sasarannya, maka perlu dilakukan perencanaan yang matang dengan mempergunakan komponen-komponen ilmu komunikasi, yaitu: komunikator, pesan, media dan komunikan. Sehingga dapat terciptanya pikiran, perasaan dan hasil pengindraannya, terorganisasi secara mantap dan terpadu. Biasanya teknik ini efektif, komunikan bukan hanya sekedar tahu, tetapi tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu.
3. Komunikasi Bersifat perintah ( Coersive/ Intrutif Cominication)
Komunikasi intruktif atau coersi comunikation adalah komunikasi berupa perintah, ancaman, sangsi dan lain-lain, yang bersifat paksaan. Sehingga orang-orang yang dijadikan sasaran (komunikan) melakukannya secara terpaksa. Biasanya teknik komunikasi seperti ini bersifat fear arousing, yaitubersifat menakut-nakuti atau menggambarkan resiko yang buruk. Serta tidak luput dari sifat red-herring, yaitu interes atau muatan kepentingan untuk meraih kemenangan dalam suatu konflik. Perdebatan dengan menepis argumentasi yang lemah kemudian dijadikan untuk menyerang lawan. Bagi seorang diplomat atau tokoh politik teknik tersebut menjadi senjata andalan dan sangat diplomatis.
4. Hubungan manusi (Human Relation)
Hubungan manusiawi merupakan terjemahan dari human relation. Adapula yang mengartikan hubungan manusia dan hubungan antar manusia, namun dalam kaitannya hubungan manusia tidak hanya dalam hal komunikasi saja. Namun didalam pelaksanaannya terkandung nilai-nilai kemanusiaan serta unsur-unsur kejiwaan yang amat mendalam. Seperti halnya mengubah sifat, pendapat atau perilaku seseorang. Jika ditinjau dari sisi ilmu komunikasi hubungan manusia ini termasuk kedalam komunikasi interpersonal, pasalnya komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih dan bersifat dialogis.
Hubungan manusia pada umumnya dilakukan untuk menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi, meniadakan salah pengertian dan mengembangkan tabiat manusia. Untuk melakukan hubungan manusia biasanya digunakan beberapa teknik pendekatan, yaitu pendekatan emosional (emosional approach) dan pendekatan social budaya (sosio-cultur approach).
a) Pendekatan Emosional (Emosional approach)
Teknik pendekatan yang biasanya digunakan dalam pendekatan semacam ini biasanya bersifat icing, yaitu seni menata pesan dengan emosional appeal sedemikian rupa, sehingga komunikan menjadi tertarik perhatiannya. Biasanya dianalogikan dengan kue yang baru dikeluarkan dari panggangan yang ditata dengan lapisan gula warna-warni, sehingga kue yang tadi tidak menarik menjadi indah dan memikat. Dalam hubungan ini komunikator mempertaruhkan kepercayaan komunikan terhadap fakta pesan yang disampaikan. Maka teknik ini berujung pay oof atau reward, yaitu bujukan atau rayuan dengan cara “mengiming-imingi” komunikan dengan hal yang menguntungkan atau menjanjikan harapan. Pada umumnya emosional approach ini menggunakan konseling sebagai senjata yang ampuh, baiak secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini bertujuan agar pesan bisa secara langsung menyentuh perasaan komunikan.
b) Pendekatan social budaya (sosio-cultur approach)
Salah satu tujuan komunikasi adalah tersampainya pesan komunikator kepda komunikan, maka dianjurkan bagi komunikator terlebih dahulu memahami perilaku sosial serta budaya masyarakat setempat yang akan menjadi komuikan. Hal ini bertujuan agar komunikan lebih memahami serta tidak merasa tersinggung oleh pesan yang disampaikan oleh komunikatar. Selain hal tersebut masyarakat yang menjadi komunikan tidak dapat terlepas dari budaya. Oleh karena itu aspek seni budaya yang berada disekitar komunikan berbeda. Jika komunikator tidak memperhatikan kerangka budaya yang berkembang ditenngah-tengah komunikan. Maka tidak menutup kemungkinan pesan yang disampaikan akan mendapatkan penolakan-penolakan, pasalnya budaya yang digunakan oleh masyarakat berasal dari falsafah hidupnya, serta menjadi suatu aturan yang secara tidak langsung mengaplikasikan pesan-pesan yang disampaikan. Jika pesan tersebut dapat selaras dengan budaya komunikasi maka pesan tersebut dapat menjadi suatu behavioral, yakni suatu dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan.

Pengantar Ilmu Komunikasi
21:47 Edit This 0 Comments »
Komunikator merupakan pelaku utama dalam proses komunikasi yang berperan dalam mengambil inisiatif kemudian mengirim pesan kepada khalayak dan mengendalikan jalannya komunikasi tersebut. Untuk itu, seorang komunikator harus mengetahui apa syarat-syarat yang harus dimiliki sebelum memulai aktivitas komunikasinya.
MENGENAL DIRI SENDIRI
Mengenal diri adalah suatu hal yang sangat penting jika kta menempatka diri di tengah-tengah masyarakat.Sebab dengan mengenal diri, kita dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ada pada diri kita. Untuk memahami diri, Joseph Luft dan Harrington Ingham memperkenalkan konsep “Johari Window”,sebuah kaca jendela terdiri atas empat bagian yakni wilayah terbuka (open area), wilayah buta (blind area), wilayah tersembunyi (hidden area), wilayah tak dikenal (unknown area). Keempat wilayah ini meupakan satu kesatuan yang terdapat dalam diri setiap orang. Orang yang ingin sukses bermasyarakat, harus memperbesar wilayah terbuka.Untuk mencapai komunikasi yang mengena, seorang komunikator selain mengenal dirinya, ia juga harus memiliki :
KEPERCAYAAN. Kredibilitas adalah seperangkat persepsi tentang kelebihan yang dimiliki sumber sehingga diterima atau diikuti oleh khalayak. Menurut bentuknya kredibilitas dapat dibedakan atas tiga macam, Initial Credibility yaitu kredibiitas yang diperoleh komunikator sebelum proses komunikasi berlangsung. Derived Credibility yaitu kredibilitas yang diperoleh seseorang pada saat komunikasi berlangsung. Terminal Credibility yaitu kredibilitas yang diperoleh seorang komunikator setelah pendengar mengikuti ulasannya.
DAYA TARIK. Faktor daya tarik banyak menentukan berhasil tidaknya komunikasi dimana pendengar atau pembaca bisa saja mengikuti pandangan seorang komunikator karena ia memiliki daya tarik dalam hal kesamaan, dikenal baik, disukai, dan fisiknya.
KEKUATAN. Kekuatan ialah kepercayaan diri yang harus dimiliki seorang komunikator jika ia ingin memengaruhi orang lain atau bisa juga sebagai kekuasaan dimana khalayak dengan mudah menerima suatu pendapat kalau hal itu disampaikan oleh orang yang memiliki kekuasaan. Faktor lain yang turut menentukan berhasil tidaknya komunikasi ialah Empathy (kemampuan untuk memproyeksikan diri kedalam diri orang lain) dan Homophily (adanya kesamaan yang dimiliki oleh seorang komunikator dengan khalayak.
Indah elza putri
PESAN
(Kode Verbal dan Nonverbal)
Pesan dalam proses komunikasi yang dikirim komunikator kepada penerima terdiri atas rangkaian simbol dan kode. Simbol adalah lambang yang memiliki suatu objek sementara kode adalah seperangkat simbol yang telah disusun secara sistematis dan teratur sehingga memiliki arti dan fungsi. Kode pada dasarnya dapat dibedakan atas dua macam, yakni
KODE VERBAL.Kode verbal dalam pemakaiannya menggunakan bahasa yang merupakan seperangkat kata yang telah disusun secara berstruktur sehinga menjadi kalimat yang mengandung arti. Tnpa bahasa manusia tidak bisa berfikir, bahasalah yang mempengaruhi pola-pola pikir seseorang. Ada tiga fungsi bahasa yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif ketiga fungsi itu ialah:
Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita
Untuk membina hubungan yang baik diantara sesama manusia
Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia
KODE NONVERBAL.Kode nonverbal disebut sebagai bahasa isyarat atau bahasa diam. Kode nonverbal dapat dikelompokkan dalam beberapa bentuk yaitu
Proksemik adalah study tentang penggunaan jarak dalam menyampaikan pesan
Kinesik adalah study tentang gerakan tubuh atau badan
Wajah (facial) adalah study tentang petunjuk wajah
 Paralinguistik adalah study tentang isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara sehingga penerima dapat memahami apa yang disampaikan.
Artifaktual adalah study tentang berbagai macam penampilan potongan tubuh.

TEKNIK PENGELOLAAN PESAN. Menurut Cassandra, ada dua model dalam penyusunan pesan yakni penyusunan pesan yang bersifat informatif (ditujukan pada perluasan wawasan dan kesadaran khalayak)dan penyusunan pesan yang bersifat persuasif (memiliki tujuan untuk mengubah persepsi,sikap,dan pendapat khalayak).
E31108864
MEDIA
Media adalah alat, saluran atau sarana yang digunakan utuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindra manusia dimana pesan yang diterima selanjutnya diproses dalam pikran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikap terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Namun media pada dasarnya digolongkan atas empat macam,

MEDIA ANTARPRIBADI. Untuk hubungan antarpribadi media yang tepat digunakan ialah surat dan telepon. Surat merupakan media komunikasi antarpribadi yang dulunya banyak digunakan karena surat dapat menampung pesan-pesan yang sifatnya pribadi, tertutup, dan tak terbatas oleh ruang dan waktu, sedangkan telepon yang sejak ditemukannya teknologi selular, penggunaannya semakin marak di kalangan anggota masyarakat karena selain memiliki kelebihan dalam kcepatan pengiriman dan penerimaan pesan, telepon juga memiliki biaya yang relatif murah. Hal tersebut menandakan bahwa pemakaian telepon selular tidak lagi sebagai prestise melainkan lebih banyak digunakan untuk kepentingan sehari-hari.
MEDIA KELOMPOK. Rapat, seminar, dan konferensi merupakan media kelompok yang banyak digunakan dalam aktivitas komunikasi yang melibatkan khalayak lebih dari 15 orang.Rapat digunakan untuk membicarakan hal-hal penting dari suatu organisasi. Seminar adalah media komunikasi yang bertujuan membicarakan masalah dengan menampilkan pembicara kemudian meminta pendapat peserta seminar.Konferensi adalah media komunikasi yang dihadiri oleh anggota dan pengurus organisasi tertentu.
MEDIA PUBLIK. Kalau khalayak sudah lebih 200-an orang, maka media komunikasi yang digunakan biasanya disebut media publik seperti rapat akbar dan rapat raksasa.
MEDIA MASSA. Jika khalayak tersebar tanpa diketahui dimana mereka berada, maka biasanya digunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada penerima. Karakteristik media massa ialah bersifat melembaga yaitu pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang, bersifat satu arah yaitu kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima, meluas dan serempak yaitu dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak sehingga informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama, memakai peralatan teknis atau mekanis, dan bersifat terbuka yaitu pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja.
GANGGUAN DAN RINTANGAN KOMUNIKASI
Komunikasi pada hakikatnya merupakan suatu sistem dimana gangguan komunikasi bisa terjadi pada semua subsistem atau unsur-unsur yang mendukungnya, termasuk faktor lingkungan di mana komunikasi itu terjadi. Gangguan komunikasi terjadi jika terdapat intervensi yang menggangu salah satu unsur sehingga proses komunikasi tidak berjalan efektif, sedangkan rintangan komunikasi merupakan hambatan yang membuat proses komunikasi tidak dapat berlangsung sebagaimana harapan komunikator dan penerima. Gangguan atau rintangan komunikasi pada dasarnya dapat dibedakan atas tujuh macam
Gangguan Teknis. Ganggua ini terjadi jika salah satu alat yang digunakan dalam berkomunikasi mengalami gangguan sehingga informasi yang dikirim melalui saluran mengalami kerusakan
Gangguan Semantik dan Psikologis. Gangguan semantik disebabkan karena kesalahan pada bahasa dan latar belakang budaya yang digunakan, gangguan ini merupakan suatu hal yang sangat peka dalam komunikasi karena telah menimbulkan persepsi yang keliru sehingga menimbulkan tanggapan yang salah. Rintangan Psikologis terjadi karena adanya gangguan yang disebabkan oleh persoalan-persoalan dalam diri individu.
Rintangan Fisik. Rintangan yang disebabkan karena kondisi geografis misalnya jarak yang jauh sehingga sulit dicapai sedangkan dalam komunikasi antarmanusia rintangan fisik bisa juga diartikan karena adanya gangguan organik seperti tidak berfungsinya salah satu pancaindra pada penerima.
Rintangan Status. Rintangan yang disebabkan karena jarak sosial diantara peseta komunikasi seperti perbedaan status antara atasan dan bawahan sehingga menuntut perilaku komunikasi untuk bersikap sesuai dengan etika yang sudah membudaya dalam masyarakat.
Rintangan Kerangka Berfikir. Rintangan ini disebabkan karena adanya perbedaan cara pandang antara komunikator dan komunikan mengenai pesan yang disampaikan dalam berkomunikasi, hal ini karena latar belakang pengalaman dan pendidikan yang berbeda.
Rintangan Budaya. Rintangan ini terjadi disebabkan karena adanya perbedaan norma, kebiasaan dan nilai-nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi. Di negara-negara yang sedang berkembang masyarakatnya cenderung menerima informasi dari sumber yang memiliki banyak kesamaan dengan dirinya, seperti bahasa, agama, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya
KHALAYAK
Setiap komunikasi tentulah ditujukan kepada pihak tertentu sebagai penerima sasaran, pembaca, pendengar, pemirsa, audience, decoder atau komunikan pesan yang disampaikan. Unsur khalayak tidak boleh diabaikan, sebab berhasil tidaknya suatu proses komunikasi sangat ditentukan oleh khlayak. Khalayak dalam studi komunikasi bisa berupa individu, kelompok, masyarakat. Ada tiga aspek yang perlu diketahui seorang komunikator menyangkut khalayaknya, yakni
• Aspek sosiodemografik yaitu dimana komunikator perlu memahami hal-hal yang menyangkutjeniskelamin,usia,populasi,lokasi,tingkatpendidikan,bahasa,agama,pekerjaan,ideologi dan pemilikan media.
• Aspek profil psikologis ialah memahami khlayak dari segi kejiwaan, diantaranya emosi, bagaimana pendapat mereka, adakah keinginan mereka yang perlu dipahami, dan apakah mereka menyimpan rasa kecewa?
• Aspek karakteristik perilaku khalayak, perlu diketahui hal-hal seperti hobi, nilai dan norma, mobilitas sosisal, perilaku komunikasi.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui data sosiodemografik, profil psikologis dan Aspek karakteristik perilaku khalayak, yakni
• Survei. cara ini hasilnya cukup akurat, hanya saja memerlukan waktu, biaya, dan tenaga yang cukup
• Melihat data potensi atau buu statistik yang ada. cara ini lebih praktis, mudah, dan murah hanya saja ada kemungkinan data yang diperlukan tidak tersedia
• Wawancara. Cara ini juga mudah dan praktis hanya saja ada kemungkinan memiliki keterbatasan- keterbatasan terutama dalam daya ingat dan tercampurnya kepentingan pribadi dari responden.
Ada tiga macam selektivitas pesan yang bisa terjadi pada setiap penerima, yakni pemilihan informasi berdasarkan persepsi (selective perception), pemilihan berdasarkan liputan (selective exposure), dan pemilihan berdasarkan ingatan (selective retention)

1 komentar:

SILAHKAN BERI KOMENTAR