-->

Minggu, 30 Mei 2010

Pemantulan Cahaya pada Cermin Lengkung


Cermin lengkung adalah cermin yang permukaan pantulnya berupa bidang lengkung. Cermin lengkung dibagi menjadi dua jenis, yaitu cermin cekung (cermin
konkaf atau cermin positif) yang permukaan pantulnya merupakan bidang cekung, dan cermin cembung (cermin konveks atau cermin negatif) yang permukaan pantulnya merupakan bidang cembung. Berbeda dengan cermin datar, pada cermin lengkung, bayangan yang terbentuk bisa merupakan bayangan maya atau nyata. Selain itu, bayangan yang terbentuk dapat mengalami perbesaran. Jika perbesarannya antara 0 dan 1, maka bayangannya menjadi makin kecil. Namun, jika perbesarannya lebih dari 1, maka bayangannya menjadi makin besar.
Cermin cekung memiliki sifat yang dapat mengumpulkan cahaya (konvergen). Dengan demikian, jika terdapat berkasberkas cahaya sejajar mengenai permukaan cermin cekung, maka berkas-berkas cahaya pantulnya akan melintasi satu titik yang sama.
Seperti halnya pada cermin datar, pada cermin lengkung berlaku hukum pemantulan cahaya. Pada cermin cekung berlaku hukum pemantulan sinar istimewa, yaitu sebagai berikut:
1)    Berkas sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus (F).
2)    Berkas sinar datang melalui titik fokus (F) akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama.
3)    Berkas sinar datang melalui pusat kelengkungan (P) akan dipantulkan kembali melalui pusat kelengkungan (P).
4)    Berkas sinar datang dengan arah sembarang akan dipantulkan sedemikian sehingga sudut datang sama dengan sudut pantul.

Untuk membentuk bayangan sebuah benda yang terletak di depan cermin cekung, kita cukup menggunakan dua buah berkas sinar istimewa di atas. Pembentukan bayangan benda pada cermin cekung antara lain:
1) Benda terletak antara F dan O
Sifat bayangan yang terbentuk adalah tegak, maya, diperbesar, terletak sebelum titik O
2) Benda terletak pada titik F
Tidak akan terbentuk bayangan atau bayangan ada di tak hingga.
3) Benda terletak antara F dan P
Sifat bayangan yang terbentuk adalah terbalik, nyata, diperbesar, terletak setelah titik P.
4) Benda terletak pada titik P
Sifat bayangan yang terbentuk adalah terbalik, nyata, sama besar, terletak pada titik P
5) Benda terletak setelah titik P
Sifat bayangan yang terbentuk adalah terbalik, nyata, diperkecil, terletak antara F dan P.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN BERI KOMENTAR