-->

Rabu, 12 Mei 2010

Wujud Zat dan Perubahannya

Hasil yang harus kamu capai:
memahami wujud zat dan perubahannya.
Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu:
• menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari;
• mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari;
• melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
Air, pepohonan, oksigen yang kamu hirup, dan benda- benda di sekitar lingkungan adalah zat. Tahukah kamu apakah zat itu? Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Sifat-sifat zat dapat berlainan, bergantung pada keadaan partikel yang dikandung zat tersebut. Di alam, kita mengenal zat dalam tiga wujud, yaitu padat, cair, dan gas. Beberapa zat akan mengalami perubahan, baik wujud maupun ukuran volumenya ketika suhu atau tekanan zat diubah. Konsep tersebut mendasari terciptanya termometer,
freezer (pendingin), lemari es, dan tabung oksigen.
Tes Materi Awal
Pikirkan jawaban pertanyaan berikut sebelum kamu membaca uraian materi bab ini. Kemudian, periksa kembali jawabanmu setelah kamu selesai membaca uraian bab ini. Apakah ada yang harus diperbaiki dengan jawaban tersebut?
1. Benda-benda di alam dapat digolongkan dalam kelompok zat padat, zat cair, dan gas. Sebutkan contoh-contohnya di lingkungan sekitarmu. Tahu- kah kamu, apa dasar penge lompokannya?
2. Dapatkah wujud zat suatu benda berubah? Bagai - mana proses terjadinya?


A. Model Partikel
Pandanglah segenggam gula pasir yang disimpan dalam toples transparan (tembus pandang) dari jarak dekat. Apa yang tampak pada matamu? Butiran-butiran kecil gula pasir akan tampak oleh matamu. Di antara butiran-butiran gula pasir tersebut, terdapat ruang-ruang kosong. Sekarang, pandanglah gula pasir tersebut dari jarak yang berbeda- beda. Dari mulai 1 meter, 2 meter, 3 meter, dan seterusnya sampai kalian hanya melihat bahwa yang tampak dalam toples hanyalah zat berwarna putih. Adapun ruang-ruang kosong antarbutiran gula pasir sudah tidak terlihat lagi. Dengan satu pengamatan tersebut, kamu diajak untuk belajar membayangkan bahwa apa yang tidak terlihat dengan mata belum tentu tidak ada. Kamu dapat saja tidak melihat sesuatu, misalnya sejenis bakteri karena terlalu kecil untuk dilihat dengan mata. Akan tetapi, dengan bantuan mikroskop kamu dapat dengan jelas melihatnya. Cincin emas, batang- batang besi, air minum yang ada dalam gelas, udara yang kita hirup, dan semua zat yang ada di alam menurut model partikel disusun oleh partikel-partikel terkecil dari zat yang bersangkutan. Partikel-partikel terkecil dari zat yang berbeda memiliki ukuran yang berbeda pula. Partikel-partikel ini sangat kecil sehingga dengan bantuan mikroskop paling modern pun, kita belum dapat melihatnya. Sebutir gula pasir dapat mengandung bermilyar-milyar partikel. Setiap partikel zat tersebut tidak diam, tetapi senantiasa melakukan gerakan. Ruang di antara partikel-partikel tersebut kecil sekali. Ruang tersebut hanya bisa diisi oleh partikel-partikel dari zat lain yang ukurannya lebih kecil daripada ruang antarpartikel tersebut.


Ayo Coba 3.1
Tujuan
Memahami adanya partikel-partikel penyusun suatu zat
Alat dan bahan
Gelas kimia ukuran 50 mL, 100 mL, dan 250 mL; kacang polong/ jagung; kacang kedelai/beras
Cara kerja
1. Ke dalam satu buah gelas ukur 50 mL, masuk kan butiran kacang polong atau bisa digantikan dengan butiran jagung sehingga mencapai volume 50 mL.
2. Ke dalam gelas ukur 50 mL yang lain, masukkan butiran kacang kedelai atau bisa digantikan dengan butiran beras sehingga mencapai volume 50 mL.
3. Masuk kan kedua isi gelas ukur itu ke dalam wadah yang sama, misalnya gelas kimia berukuran 250 mL. Aduk hingga tercampur. Masukkan campuran dari kacang polong dan kacang kedelai ke dalam gelas ukur berukuran 100 mL. Amati berapa volume campuran dari kedua jenis kacang-kacangan tersebut.
Pertanyaan
Apakah volume campuran lebih kecil, sama, atau lebih besar dari 100 mL? Coba jelaskan mengapa demikian?

Ayo Coba 3.2
Tujuan
Memahami adanya partikel-partikel penyusun suatu zat
Alat dan bahan
Gelas kimia ukuran 50 mL dan 100 mL, alkohol, air suling atau
aquadest
Cara kerja
Siapkan 50 mL alkohol mutlak dan 50 mL air suling atau aquadest
yang telah diberi sedikit pewarna makanan. Masukkan kedua cairan tersebut ke dalam gelas ukur berukuran 100 mL. Amati berapa volume campuran kedua cairan tersebut.
Pertanyaan
Apakah volume campuran lebih kecil, sama, atau lebih besar dari 100 mL? Coba jelaskan mengapa demikian?
Kesimpulan apa yang dapat kamu peroleh dari kedua kegiatan tersebut? Dari kegiatan Ayo Coba 3.1 diperoleh data bahwa volume campuran antara kacang polong dan kacang kedelai kurang dari 100 mL. Begitu pula pada kegiatan Ayo Coba 3.2 diperoleh data bahwa campuran antara alkohol mutlak dan
aquadest memberikan volume larutan kurang dari 100 mL (tepatnya hanya sekitar 97 mL).

Keberadaan ruang kosong antarpartikel pada kedua kegiatan di atas menyebabkan volume campuran menjadi kurang dari yang diperhitungkan. Kegiatan Ayo Coba 3.1 dan Ayo Coba 3.2 telah mem- berikan petunjuk padamu bahwa setiap zat tersusun atas partikel-partikel terkecil yang terdapat pada zat tersebut. Namun, perlu diketahui bahwa ruang kosong antarbutiran kacang polong dan kacang kedelai yang terlihat tidak ada apa-apanya, sebenarnya berisi udara. Sementara di antara partikel-partikel terkecil penyusun zat, sama sekali tidak terdapat apa-apa atau vakum.

B. Perubahan Wujud Zat
Pada uraian sebelumnya, kita telah membahas bahwa semua materi atau zat yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari merupakan kumpulan dari satu macam atau lebih partikel yang sangat kecil. Di kelas VIII nanti kamu akan belajar bahwa partikel-partikel terkecil penyusun zat ada tiga macam, yaitu atom, ion, dan molekul. Dalam pembahasan kali ini kita belum perlu untuk membedakan jenis-jenis partikel terkecil tersebut. Dalam keadaan berwujud padat, suatu zat tersusun atas partikel-partikel terkecil dari zat tersebut. Partikel tersebut teratur susunannya dan masing-masing tetap berada pada tempatnya (tidak berpindah tempat) disebabkan ikatan yang kuat antarpartikel (lihat Gambar 3.4 a). Namun, partikel- partikel tersebut masih tetap membuat gerakan berupa getaran (vibrasi) di tempatnya masing-masing. Getaran ini akan semakin cepat dengan bertambahnya suhu zat. Jika kecepatan getaran ini terus meningkat, suatu saat ikatan antarpartikelnya tidak mampu lagi mem pertahankan keteraturan dalam susunannya. Perubahan susunan partikel dari teratur menjadi tidak teratur, akan teramati oleh mata kita sebagai peristiwa meleleh atau mencair. Suhu pada saat zat meleleh disebut titik leleh. Sebagai contoh, air memiliki titik leleh 0oC pada tekanan 1 atm. Titik leleh suatu zat sama dengan titik bekunya ( suhu saat zat membeku). Dalam keadaan berwujud cair, jarak antarpartikel terkecil dari suatu zat masih relatif berdekatan, namun sudah tidak memiliki susunan lagi atau tidak beraturan (lihat Gambar 3.4 b). Ikatan antara satu partikel dan partikel lainnya lemah sehingga tiap-tiap partikel bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Seperti halnya zat padat, gerakan partikel-partikel dalam zat cair akan semakin cepat dengan bertambahnya suhu. Jika gaya tarik antarpartikel tidak mampu menahan kecepatan gerakan ini, partikel tersebut akan meninggalkan kelompok partikel-partikel lain atau disebut juga menguap.
Dengan semakin tingginya suhu, partikel-partikel yang meninggalkan kelompoknya akan semakin banyak. Jika suatu cairan sudah memiliki atau mencapai suhu tertentu, pemanasan tidak akan dapat menaikkan suhu cairan ter- sebut. Suhu pada saat pemanasan suatu cairan tidak lagi menghasilkan kenaikan suhu merupakan titik didih cairan tersebut. Sebagai contoh, titik didih air murni pada tekanan satu atmosfer adalah 100oC.
Dalam keadaan berwujud gas, suatu zat tersusun atas partikel-partikel terkecil dari zat tersebut yang tidak teratur susunannya. Jarak antarpartikelnya lebih besar dibandingkan jarak antarpartikel dalam keadaan zat tersebut berwujud cair (lihat Gambar 3.4 c). Setiap partikel dapat bergerak bebas dalam ruangan yang ditempatinya dan tidak ada gaya tarik lagi antarpartikelnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam setiap wujud zat, antarpartikel terkecil penyusun materi dipisahkan oleh ruang hampa (vakum). Perubahan wujud suatu zat terjadi karena adanya per ubahan dalam susunan partikel terkecil zat tersebut. Perubahan struktur antarpartikel bisa terjadi dari satu bentuk ke bentuk lain. Berikut ini daftar seluruh perubahan struktur dan wujud yang dapat terjadi pada wujud zat beserta nama peristiwanya.

Ayo Coba 3.3
Perubahan Wujud Zat Tujuan
Menentukan titik leleh dan titik didih air
Alat dan bahan
Gelas kimia 100 mL Lap atau tisu
• Tabung reaksi besar
• Statif dan penjepitnya
• Termometer –10°C – 150°C
• Aquades
• Kawat kassa
• Garam dapur
• Kaki tiga
• Es
• Pembakarspiritus
• Air ledeng
• Korek api
Cara kerja
1. Susunlah alat.
2. Masukkan butiran-butiran es yang terbuat dari air murni ke dalam gelas kimia yang bersih dan kering. Kemudian, tuangkan sedikit air murni ke dalam gelas kimia tersebut sehingga tidak ada ruangan kosong di antara butiran- butiran es tersebut. Celupkan ujung termometer ke dalam gelas kimia tadi. Upayakan agar ujung termometer terletak di antara butiran-butiran es. Amati perubahan suhu yang terjadi setelah tercelup di antara butiran es. Catat saat suhu yang ditunjukkan termometer tidak berubah lagi.
3. Nyalakan pembakar spiritus dan upayakan agar nyala yang keluar relatif tetap sama sepanjang percobaan. Catat suhu setiap selang waktu 2 menit setelah api dinyalakan. Pemanasan terus dilakukan sampai suhu air yang mendidih tidak berubah lagi.

Pertanyaan
Setelah kamu menyelesaikan semua langkah percobaan, jawablah pertanyaan berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan titik leleh dan titik didih?
2. Mengapa pada saat terjadi perubahan wujud, suhu zat tidak berubah?
3. Buatlah grafi k hubungan perubahan suhu (sumbu-Y) terhadap waktu (sumbu-X). Berdasarkan grafi k tersebut, berapakah titik leleh dan titik didih air?
4. Mengapa garam dapur pada suhu kamar berwujud padat?
5. Mengapa alkohol (etanol) pada suhu kamar berwujud cair?
6. Mengapa oksigen pada suhu kamar berwujud gas?


C. Massa Jenis Zat
Coba kamu lemparkan sebatang besi dan sebatang kayu yang berukuran sama ke kolam. Kamu akan melihat bahwa besi akan tenggelam, sedangkan kayu akan tetap terapung. Walaupun volume kedua benda tadi sama, keadaan yang terjadi pada keduanya berbeda. Mengapa demikian?
Massa jenis benda adalah massa per satuan volume benda tersebut. Satuan SI untuk massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3). Massa jenis objek yang mengapung di permukaan air lebih kecil daripada massa jenis air.

Ayo Coba 3.4
Tujuan
Menentukan massa jenis suatu benda
Alat dan bahan
Macam-macam kubus dari bahan yang berbeda, neraca, dan penggaris
Cara kerja
1. Timbanglah kubus dengan menggunakan neraca.
2. Ukur panjang setiap sisi kubus dengan penggaris dan tentukan volume kubus tersebut.
3. Masukkan hasil pengukuran ke dalam tabel hasil pengamatan. Ulangi untuk kubus dari bahan yang berbeda.
Pertanyaan
1. Apakah nilai (massa/volume) masing-masing benda sama?
2. Disebut apakah pada kolom (massa/ volume)?
3. Apakah kesimpulan dari kegiatan di atas?

1. Mengukur Massa Jenis Zat Padat
Untuk menentukan massa jenis suatu zat padat, langkah pertama adalah menimbang massa zat padat tersebut. Kemudian, volume zat padat ditentukan dengan cara me- masukkannya ke dalam gelas ukur yang sudah berisi air dalam jumlah tertentu. Setelah itu, permukaan air dalam gelas ukur akan naik. Selisih antara tinggi permukaan air sesudah dan sebelum dimasukkan zat padat merupakan volume zat padat tersebut.

2. Mengukur Massa Jenis Zat Cair
Untuk menentukan massa jenis suatu cairan, langkah awalyang perlu dilakukan adalah menimbang massa gelas ukurkosong, misalnya terukur 155 g. Kemudian, isilah dengan cairan yang akan ditentukan massa jenisnya sampai volume tertentu, misalnya 100 cm Setelah terisi cairan, timbang kembali gelas ukur tersebut beserta isinya, misalnya terukur 255 g. Dengan demikian, dapat diperoleh massa jenis cairan tersebut adalah (255 – 155) g : 100 cm
= 1,0 g/cm.
3. Mengukur Massa Jenis Gas
Dalam menentukan massa jenis suatu gas, kita me- merlukan bola kaca khusus untuk menimbang gas. Jika tidak tersedia, kita dapat menggunakan siring jarum suntik yang telah dimodifi kasi. Mula-mula, siapkan ruang vakum dengan volume tertentu di dalam siring. Lalu, massa siring yang memiliki ruang vakum tersebut ditimbang. Selanjutnya, ruang hampa dalam siring diisi dengan gas yang akan di- tentukan massa jenisnya. Siring yang telah berisi gas tersebut ditimbang massanya. Selisih massa siring antara sebelum dan sesudah diisi gas merupakan massa gas. Volume gas adalah volume ruang hampa yang terdapat dalam siring.


D. Pemuaian Zat
Pada umumnya, peningkatan suhu suatu zat akan diiringi oleh peningkatan volume zat, yang disebut pemuaian. Seperti telah dipelajari sebelumnya, setiap zat baik berwujud padat, cair, maupun gas tersusun atas partikel-partikel terkecil yang dapat berupa atom, ion, atau molekul. Peristiwa pemuaian suatu zat bukan disebabkan oleh ukuran partikel terkecil penyusun zat yang bertambah besar ukurannya. Akan tetapi, akibat jarak antarpartikelnya yang semakin besar.
Akibat pertambahan volume, massa yang dimiliki zat untuk setiap ukuran volume tertentu akan menurun. Dengan kata lain, pemuaian suatu zat akan mengakibatkan turunnya atau berkurangnya massa jenis zat tersebut. Peristiwa pemuaian dapat terjadi pada setiap wujud zat baik padat, cair, maupun gas. Gambar 3.9 adalah contoh pemuaian yang terjadi karena adanya panas matahari. Perhatikanlah kabel listrik yang terbentang di pinggir jalan pada siang hari. Apakah yang dapat kamu amati? Jika kita perhatikan dengan saksama, kabel listrik pada siang hari akan mengendur. Tahukah kamu penyebabnya? Sementara itu, pada malam hari udara lebih dingin sehingga kabel listrik tidak akan mengendur seperti halnya pada siang hari. Perhatikanlah Gambar 3.10. Pada gambar tersebut, tampak kabel listrik pada malam hari mengalami pengerutan. Mengapa terjadi demikian?
Penurunan suhu suatu zat umumnya akan diikuti oleh penurunan volume zat, yang disebut pengerutan. Pada saat suhu zat turun, kecepatan gerakan partikel-partikel terkecil suatu zat akan turun sehingga jarak antarpartikelnya mengecil. Penurunan ruang antarpartikel tersebut tidak dapat dilihat karena terlalu kecil untuk diamati, bahkan dengan bantuan mikroskop tercanggih. Namun, buktinya dapat dilihat dengan adanya penurunan volume zat saat suhunya turun.


1. Pemuaian Zat padat
Ayo Coba 3.5
Tujuan
Mengamati Pemuaian Zat Padat
Alat dan bahan
Alat musschenbroek, beberapa batang logam, pembakar spiritus, dan korek api
Cara kerja
1. Sediakan alat musschenbroek, beberapa batang logam yang berbeda (misalnya aluminium, tembaga, dan besi), dan pem- bakar spiritus atau pembakar bunsen.
2. Aturlah alat tersebut agar kedudukan ketiga jarum me nun- jukkan skala yang sama.
3. Panaskan ketiga batang logam tersebut beberapa menit dengan pembakar spiritus. Perhatikan jarum penunjuk dari ke tiga logam tersebut. Apakah yang terjadi?
Pertanyaan
1. Ketika ketiga logam tersebut dipanaskan, apakah jarumnya bergerak? Menunjukkan apakah pergerakan jarum tersebut?
2. Apakah penyimpangan jarum dari ketiga logam tersebut sama? Apakah artinya?
3. Jika pemanasan kamu teruskan, apakah akibatnya terhadap pe nambah an panjang zat tersebut?
4. Berilah kesimpulan hasil kegiatan Ayo Coba 3.5.

2. Pemuaian Zat Cair
Ayo Coba 3.6
Tujuan
Mengamati pemuaian pada zat cair
Alat dan bahan
Labu erlenmeyer, zat cair (misalnya air, minyak goreng, dan alkohol), pipa kapiler, dan sumbat karet
Cara kerja
1. Sediakan labu erlenmeyer, zat cair (misalnya air, minyak goreng, dan alkohol), pipa kapiler, dan sumbat karet.
2. Masukkan air, minyak goreng, dan alkohol di dalam labu
erlenmeyer yang disertai pipa yang sudah dipasangkan melalui sumbat karet. Masukkan ketiga labu tersebut pada air yang mendidih..
3. Amati setiap zat cair pada ketiga pipa tersebut.
Pertanyaan
1. Apakah yang terjadi pada zat cair dalam pipa?
2. Menunjukkan apakah naiknya zat cair pada pipa?
3. Apakah naiknya zat cair pada ketiga pipa sama tinggi?
4. Berilah kesimpulan dari kegiatan di atas.

3. Pemuaian Gas
Ayo Coba 3.7
Tujuan
Mengamati pemuaian gas
Alat dan bahan
Labu erlenmeyer, sumbat karet, pipa kaca, pembakar spiritus, dan gelas kimia
Cara kerja
1. Sediakan labu erlenmeyer, sumbat karet, pipa kaca, pembakar spiritus, dan gelas kimia.
2. Susunlah alat dan bahan . Susunan tersebut menyerupai sebuah alat yang disebut dilatometer, yaitu suatu alat untuk membuktikan pemuaian pada gas.
3. Panaskan gelas erlenmeyer. Perhatikan yang terjadi pada zat cair dalam pipa dan dalam gelas kimia.
Pertanyaan
1. Ketika udara di dalam labu erlermeyer dipanaskan, apakah yang terjadi pada air di dalam gelas kimia? 2. Menunjukkan apakah terjadinya gelembung pada zat cair di dalam gelas kimia?
3. Berilah kesimpulan dari kegiatan ini.

Soal Penguasaan Materi 3.4
Kerjakanlah di buku latihanmu.
1. Mengapa alat-alat yang terbuat dari gelas di laboratorium kebanyakan terbuat dari bahan kaca pyrex? 2. Perhatikan Tabel 3.5 tentang koefi sien muai volume beberapa zat cair. Jika kita memanaskan keempat bahan tersebut dengan volume mula-mula yang sama pada suhu di atas 4oC, zat cair manakah yang lebih banyak bertambah volumenya?
3. Jika kita memanaskan air yang memenuhi suatu wadah, sebagian air ada yang tumpah ketika mendidih. Membuktikan apakah itu? Jelaskan.


4. Penerapan Prinsip Pemuaian
Konsep pemuaian banyak digunakan dalam bidang teknologi. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Bimetal
Sesuai dengan namanya "bimetal" yang berarti dua metal (bahan logam), bimetal terbuat dari dua bahan yang koefi sien muai panjangnya berbeda. Oleh karena itu, ketika dipanaskan pemuaiannya tidak sama. Akibatnya, bimetal akan melengkung ke arah muai panjang yang kecil. Bahan yang biasa digunakannya adalah baja dan aluminium. Bimetal digunakan pada setrika listrik dan rice cooker (penanak nasi) untuk memutus dan menyambungkan arus listrik ketika alat tersebut mencapai suhu tertentu.
b. Pengelingan
Menyambung dua pelat logam menggunakan paku keling disebut pengelingan. Pengelingan dilakukan dengan cara memanaskan paku keling sampai berpijar. Setelah dimasukkan pada lubang, kedua pelat akan disatukan. Pada keadaan tersebut paku keling dipukul-pukul sampai rata kemudian didinginkan. Ketika dingin, paku keling akan menyusut dan menarik kedua pelat logam hingga bersatu.
c. Pemasangan Roda pada Ban Baja Lokomotif
Konsep pemuaian juga digunakan untuk memasangkan as roda pada ban baja lokomotif. As roda lokomotif memiliki ukuran agak lebih besar dari lubang ban baja sehingga pada keadaan biasa as roda tidak dapat dimasukkan ke dalam ban baja. Untuk dapat memasukkannya, ban baja dipanaskan hingga memuai dan lubang roda membesar. Akibatnya, as roda dapat dimasukkan pada ban baja. Selanjutnya, pen- dinginan dilakukan sehingga ban baja akan menjepit as roda dengan kuat.
d. Pemasangan Sambungan Rel Kereta Api
Jika kamu perhatikan sambungan rel kereta api, ternyata antara dua rel terdapat celah. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pemuaian rel ketika siang hari. Akibat pemuaian ini banyak rel yang menjadi melengkung disebabkan sambungannya terlalu rapat.


Rangkuman
• Setiap zat memiliki wujud. Wujud zat dapat berbentuk padat, cair, dan gas.
• Wujud suatu zat ditentukan oleh partikel- partikel penyusunnya.
• Setiap zat memiliki massa jenis yang di- pengaruhi oleh suhu.
• Pemanasan membuat zat akan memuai sehingga massa jenis zat akan berkurang.
• Besar massa jenis ditentukan sesuai per- samaan berikut.
ρ =m V
• Khusus pada zat berwujud gas, massa jenisnya juga dipengaruhi oleh tekanan.
• Besar pertambahan panjang pada pe- muaian zat padat dirumuskan sebagai berikut.
l = l0ΔT

• Naik turunnya suhu suatu zat berhubungan erat dengan kalor yang diterima atau dilepaskan zat tersebut.
• Pada perubahan wujud, kalor yang dilepas atau diterima tidak menyebabkan perubahan suhu.

Refleksi
Selamat, kamu telah selesai mempelajari Bab Wujud Zat dan Perubahannya. Menarik, bukan? Segala bentuk di alam ini memiliki wujud dan tidak selalu tetap. Ada bermacam- macam penyebabnya. Salah satunya adalah kalor yang akan kamu pelajari pada Bab 4. Setelah mempelajari bab ini, kamu tentu belum berpuas diri. Mungkin masih banyak
pertanyaan dan materi yang belum terpahami.
Nah, untuk itu coba kalian baca literatur lain, seperti buku, koran, majalah, atau membuka situs internet yang berkaitan dengan topik bab ini. Diskusikan temuanmu dengan teman- teman belajarmu. Jika ada yang tidak di- mengerti, jangan sungkan bertanya kepada gurumu.


Tes Kompetensi Bab 3es Kompetensi Bab 3
Kerjakanlah di buku latihanmu.
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1. Zat tersusun atas partikel-partikel. Sifat- sifat partikel, diantaranya:
(1) dapat dilihat dengan mata telanjang;
(2) selalu bergerak atau bergetar;
(3) antara partikel satu dan partikel lain saling tarik;
(4) terdapat ruang antarpartikel antara partikel satu dan partikel lain.
Pernyataan di atas yang benar adalah nomor ....
a. 2, 3, dan 4 b. 1, 3, dan 4 c. 1, 2, dan 3 d. 1, 2, dan 4

2. Kenaikan suhu benda mengakibatkan getar- an partikel-partikel benda tersebut ....
a. semakin lambat b. semakin cepat c. tidak berubah d. berhenti

3. Jika kita memanaskan air dalam wadah yang terlalu penuh, ketika mendidih air ada yang tumpah. Hal ini membuktikan ....
a. pemuaian zat cair tidak teratur
b. pemuaian zat padat lebih besar dari pada zat cair
c. pemuaian zat cair lebih besar dari pada zat padat
d. pemuaian zat padat teratur, sedang kan pemuaian zat cair tidak teratur

4. Besar ikatan antarpartikel paling lemah terdapat pada ....
a. raksa b. alkohol c. seng d. oksigen

5. Bensin dapat digolongkan sebagai zat cair karena ....
a. bentuk tidak tetap, volume tidak tetap b. bentuk tetap, volume tetap
c. bentuk tidak tetap, volume tetap d. bentuk tetap, volume tidak tetap

6. Udara memiliki massa jenis 1,2 g/L. Manakah di antara gas berikut yang ketika diisikan pada balon, balon tidak dapat naik ke udara?.
a. hidrogen b. nitrogen c. helium d. oksigen

7. Es dapat mengapung di permukaan air karena ....
a. massa jenis es sama dengan massa jenis air
b. massa jenis es lebih kecil daripada massa jenis air
c. massa jenis es lebih besar daripada massa jenis air
d. wujud es sama dengan wujud cair

8. Di antara logam-logam berikut, yang memiliki massa jenis paling besar adalah ....
a. emas b. besi c. timbel d. tembaga

9. Berdasarkan Tabel 2.1 di bab 2, logam yang berwujud cair pada suhu 1.000°C adalah ....
a. emas b. tembaga c. aluminium d. besi

10. Besarnya massa jenis suatu benda bergantung pada ....
a. tempat benda tersebut berada
b. keadaan partikel penyusunnya
c. suhu ruang
d. massa dan volumenya



B. Selesaikan soal-soal berikut dengan benar.
1. Apakah yang dimaksud dengan zat? Jelaskan perbedaan susunan partikel antara zat padat, zat cair, dan gas.

2. Sepotong emas yang massa jenisnya 1.930 kg/m3 memiliki volume 10 m3 . Berapakah massa emas tersebut?

3. Mengapa balon udara yang diisi dengan udara panas dapat terbang?

4. Perbedaan suhu antara siang dan malam di daerah gurun yang berudara kering (mengandung sedikit uap air) lebih besar dibandingkan dengan di daerah tropis yang lembap (mengandung banyak uap air). Jelaskan mengapa timbul perbedaan tersebut.

5. Pada bagian awal bacaan bab ini terdapatsatu peta konsep yang berisi tentang konsep- konsep penting (terdapat dalam kotak)yang telah kalian pelajari dalam bab ini.Hubungan bermakna antara konsep-konseptersebut ditunjukkan oleh kata penghubung.Sekarang coba kalian perhatikan lagi se- tiap konsep yang ada dalam peta konseptersebut. Jelaskan dengan kata-kata sendirimengenai arti dari setiap konsep tersebutbeserta kaitannya dengan konsep yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN BERI KOMENTAR