-->

Minggu, 16 Mei 2010

Menegakkan Akal Sehat di Satya Buana

Catatan : Kharisma Abadi (Humas Satya Buana Surabaya)

"Saya jadi kuatir mengobati orang, pak. Sekarang kan lagi musimnya penyakit yang disebabkan virus, bakteri dan sebagainya. Gimana ya, apa virus itu bisa kena ke badan kita kalau kita menerapi orang ?”

Pertanyaan itu ditanyakan seorang anggota perempuan Satya Buana Surabaya saat makan malam bersama Yoyo Sutjahyo, Pjs Ketua POTD Satya Buana Pusat setelah evaluasi di Surabaya awal Agustus 2009 kemarin. Kebetulan teman kita ini termasuk orang yang cukup aktif menggunakan Satya Buana untuk penyembuhan, jadi saya rasa, pertanyaannya sangat wajar. Dan mungkin, juga jadi pertanyaan kita semua yang menggeluti latihan pernafasan ini.

Saya rasa sekaranglah saatnya untuk mulai mengenalkan sebuah seni, yakni “seni” menggunakan akal sehat di Satya Buana. Kita tahu, pengalaman panjang dari Satya Buana selama ini menemukan banyak sekali kasus penyakit, yang sebagian besar diantaranya disebabkan adanya “muatan” faktor X alias non medis. Misalnya saja, limbah kekuatan dari leluhur atau akibat perbuatan kita sendiri yang tanpa disengaja dinilai mengganggu dunia lain. Ada juga yang disebabkan serangan mistik dari orang lain. Pengalaman-pengalaman semacam itulah yang membuat orang lain atau bukan anggota Satya Buana menilai kejadian itu diluar akal sehat. Tak bisa diterima akal, begitu kata orang-orang yang menganut paham sekuler. Tetapi, dengan pengalaman seabrek di lingkup non medis atau faktor X, nyatanya tidak membuat kita kehilangan akal sehat. Inilah bedanya sistem POTD Satya Buana dengan metode lain.
Kuncinya adalah : kita mengolah otak kanan dan otak kiri lalu menyeimbangkannya. Lantas menggunakan potensi kedua belahan otak itu secara maksimal. Dengan latihan seperti itu (di tingkat PB / payung berputar), nalar setiap peserta Satya Buana berjalan dengan normal, alamiah, dan wajar. Kita terlatih untuk menggunakan otak kanan yang berdimensi metafisika, imajinasi, seni, sedangkan otak kiri yang berpikir logika juga semakin baik. Bayangkan, metode ini sudah ditemukan sejak 1993 lalu, saat dimana belum banyak dijumpai metode pengembangan otak kanan dan otak kiri.
Tidak seperti sekarang, kita sering menemukan pelatihan atau training pemaksimalan otak kanan dan otak kiri. Trainernya pun bukan anggota Satya Buana. Tak mengapa, itu artinya metode pelatihan Satya Buana berada dalam jalur yang baik dan apa yang ditemukan Pembina Satya Buana Edi Suwono memang bermanfaat untuk manusia, sekalipun pada saat turunnya metode Satya Buana 16 tahun lalu, banyak pihak yang meragukan faedahnya.

Hasil latihan di tingkat PB tersebut salah satunya bermanfaat saat saya harus menjawab pertanyaan saudara kita dari Surabaya tadi. Bagaimana kemampuan ilmu ini dalam melawan virus, bakteri atau kuman ? Virus, bakteri atau kuman adalah makhluk hidup yang bisa dilihat dengan mikroskop biasa dan khusus virus umumnya dilihat dengan bantuan mikroskop electron dan riset tertentu. Dia tak sama dengan jin atau malaikat, yang berada dalam dimensi metafisika. Virus dan bakteri hidup dengan cara, antara lain, membelah dirinya menjadi puluhan atau ratusan bagian dan membentuk sel – sel baru atau varian baru. Virus dan bakteri berada dalam tataran fisika. Tenaga dalam kita ( sistem Satya Buana) ini bersifat subyektif dan abstrak imajinatif. Subyektif artinya tergantung pada individu yang mengolahnya, sedangkan abstrak imajinatif maksudnya power Satya Buana tak terlihat dengan mata biasa dan kadangkala membutuhkan imajinasi tertentu saat memakainya. Meski tak terlihat, sudah terbukti bahwa power hasil olahan dari daya inti bumi dan prana alam ini bisa dirasakan keberadaannya. Ya…mirip arus listrik itulah…Lalu apakah tenaga dalam yang sifatnya abstrak itu bisa melawan atau membunuh virus dan bakteri yang nyata-nyata ada dan terbukti hidup serta berkembang biak di alam ini ? Jawabnya : secara langsung tidak bisa.Mari kita pahami dulu cara kerja power Satya Buana ini. Getaran yang kita pancarkan dari telapak tangan sejatinya menyentuh bagian bioplasmik dari tubuh. Tubuh apapun, bisa manusia, hewan, atau tumbuhan.Kita tentu ingat tubuh kita ini ada yang disebut bioplasmik yang saling berkaitan dengan tubuh fisik. Getaran tubuh bioplasmik itu muncul dalam bentuk aura.
Nah, dalam tataran inilah power Satya Buana bekerja. Membersihkan bioplasmik dari limbah. Menetralkan segala yang negatif yang menempel atau masuk dalam bioplasmik ini. Pengaruhnya adalah perbaikan aura dari yang kotor jadi bersih. Dari aura yang bocor menjadi tertambal atau utuh kembali. Dari yang terlalu tebal atau tipis auranya menjadi seimbang dan harmonis. Perbaikan – perbaikan itu semua akan berpengaruh pada sel – sel sehat dalam tubuh menjadi aktif untuk menambah daya tahan dan memperbaiki metabolisme tubuh. Daya tahan tubuh yang kuat itulah yang kelak akan menjadi salah satu modal penting untuk melawan keganasan virus dan bakteri merugikan dalam tubuh. Saya menyebutnya “salah satu modal penting”, karena ada modal – modal lainnya yang diperlukan saat mengatasi gangguan penyakit yang disebabkan virus atau bakteri. Modal – modal lain itu cukup banyak, antara lain penggunaan green tea / oolong tea yang dipercaya mengandung senyawa antioksidan dan zat peredam sel kanker, poliphenol citrine. Juga ada penggunaan herbal – herbal tertentu, misalnya daun sambiloto, kunir putih, temulawak, dan sebagainya. Termasuk yang sekarang ini yang formula resepnya masih kita sempurnakan, adalah habbatusauda alias jinten hitam (black cumin), yang bernama latin Nigella sativa. Saya bersyukur, habbatusauda yang sedang dalam fase penyempurnaan formula ini mendapat sambutan positif dari beberapa pasien yang meminumnya. Penggunaan “modal – modal lain” dalam sistem penyembuhan Satya Buana memang diijinkan, sepanjang tidak bertentangan dengan akidah, berlatar belakang sains, dan bertanggung jawab. Tanggung jawab disini berarti bila anda menyarankan suatu bahan atau komposisi herbal pada pasien, anda sendiri terlebih dulu sudah mencobanya berkali-kali dalam jangka waktu lama. Anda memiliki pengetahuan yang baik dalam keamanan penggunaan dan efek sampingnya. Bila anda menggunakan herbal yang sudah terproduk dalam kemasan, pastikan herbal itu legal dengan mempunyai ijin Badan POM (biasanya dengan kode POM TR.), depkes atau dinkes, serta sertifikat halal cangkang kapsul jika herbal itu dikemas dalam bentuk kapsul. Lebih bagus lagi, jika anda bisa mengkonfirmasi kebenaran ijin – ijin itu ke badan yang berwenang. Makin lebih bagus, jika anda bisa melakukan studi banding ke pabrik pembuatannya, melihat dengan seksama proses produksinya. Penggunaan bahan – bahan lain seperti herbal tidak dimaksudkan untuk membuat anda tidak percaya diri saat menggunakan power Satya Buana ketika penyembuhan. Ingat, transfer power Satya Buana adalah langkah wajib yang harus dilakukan. Bila dengan power Satya Buana saja sudah didapat hasil yang sangat baik, mungkin tak perlu penggunaan bahan herbal. Jadi, sifat penggunaan bahan herbal tidak wajib. Lihatlah kasus per kasus lebih dulu. Umumnya, kalau penyakitnya disebabkan virus atau bakteri, barulah penggunaan herbal atau green tea disarankan. Dan jangan lupa, jangan tinggalkan medis. Bila memang harus berkonsultasi dengan dokter, maka konsultasilah. Bila memang harus menjalani general chek up dan ada biayanya, ya lakukanlah.

Sistem penyembuhan di Satya Buana sebenarnya termasuk penyembuhan komplementer, bukan penyembuhan alternatif. Sistem penyembuhan kita ini bisa berjalan serasi dengan medis. Tak boleh meninggalkan sisi medis begitu saja. Kita juga perlu menambah wawasan tentang pola hidup virus dan bakteri. Virus yang mudah menular lewat udara misalnya virus flu (H1N1 untuk flu babi, H5N1 untuk flu burung) dan varian virus H1N1 untuk flu biasa. Jangan pernah anggap remeh penyakit flu. Kesalahan kita (termasuk saya) selama ini sering menganggap enteng flu. Gunakan masker saat anda bergaul dengan orang – orang yang banyak kena flu, atau saat anda menerapi orang yang sedang kena flu. Cuci tangan anda dengan air sabun atau disenfektan setiap habis menerapi atau berjabat tangan dengan orang yang kena flu. Flu mudah menyerang orang yang daya tahan tubuhnya sedang menurun, bisa karena kecapekan, stress, dan sebagainya. Flu juga sangat mudah menyebar di ruangan tertutup dan ber-AC, seperti ruangan kantor dan kabin pesawat. Kalau pas daya tahan tubuh anda pas bagus – bagusnya karena habis latihan, mungkin anda boleh percaya diri. Tapi, sebaiknya anda membiasakan belajar disiplin untuk menjaga kesehatan diri sendiri. Ingat…virus semakin berkembang karena dia juga terus belajar bertahan hidup dan adaptasi dengan lingkungannya…dia semakin pintar saja…
Media penularan virus juga bermacam-macam. Virus HIV misalnya, tak menular lewat udara dan jabat tangan. Juga tak menular melalui keringat atau peralatan makan yang sama. Virus HIV menular lewat tranfusi darah, hubungan seks tak aman, dan jarum suntik. Beda lagi dengan virus hepatitis, misalnya virus hepatitis B yang berawal dari gangguan lever (hati). Virus ini menular lewat air liur, lewat keringat, peralatan makan yang jadi satu, dan hubungan seksual. Jika sudah kronis, dia akan berkembang menjadi sirosis hati dan berakhir dengan kanker hati. Yang berbahaya, virus hepatitis B ini secara medis tak bisa dibunuh. Obat untuk penderita hepatitis B hanya bisa “menidurkan” virus untuk jangka waktu tertentu. Hal yang sama juga berlaku untuk virus HIV, ada jenis obat yang berfungsi memperlambat pergerakan dan perkembangan virus, tetapi belum sampai pada tahap mematikan virusnya. Untungnya virus hepatitis B sudah ada vaksinasi, yang biasanya masuk program imunisasi balita. Ada juga virus HPV (human papiloma virus) yang menyebabkan kanker serviks atau kanker leher rahim bagi wanita. Selain virus HPV, ada juga virus CMV atau cytomegalovirus yang menyebabkan penyakit GBS (Gillan Barre Syndrome), sejenis penyakit syaraf yang mengakibatkan kelumpuhan mendadak pada penderitanya. Penyakit GBS ini juga disebabkan oleh virus Closteridium Yeyeni yang terdapat pada makanan kotor. Kedua jenis penyakit ini bisa disembuhkan dengan kombinasi medis dan terapi tenaga dalam Satya Buana bila belum terlambat. Lain virus lain pula bakteri. Salah satu nama bakteri yang cukup keren adalah Salmonella typhosa. Jangan terlena oleh namanya yang keren, tetapi sesungguhnya bakteri ini menyebabkan gangguan pencernaan, sama dengan “saudara”-nya yakni E Coli. Bakteri jenis ini hidup di air yang tercemar atau lingkungan yang kotor. Kalau masuk ke badan dan daya tahan pas sedang lemah, muncullah mulas yang luar biasa dan berlanjut ke toilet. Kalau sudah berkali-kali buang air besar, ujung-ujungnya dehidrasi.
Kalau sudah begini, meskipun anda seorang anggota Satya Buana yang mumpuni, sebaiknya segera cari obat, oralit, dan pertolongan medis. Disinilah letaknya kesinambungan. Jangan terlalu mengandalkan power anda, tetapi juga jangan terlalu meremehkannya. Bersikap seimbanglah, tahu kapan penggunaan power Satya Buana dan tahu kapan sisi medis atau herbal sebaiknya digunakan. Untuk penyakit yang disebabkan bakteri, biasanya dokter akan memberikan antibiotik yang mesti diminum sampai habis agar bakteri merugikan yang jadi sumber penyakit hilang. Beberapa orang ada yang alergi antibiotik tertentu, jadi konsultasilah dengan dokter saat pemeriksaan.

Mengenali berbagai jenis penyakit dan penyebabnya, serta mengikuti perkembangan terbaru di dunia kedokteran meski dalam batas pengetahuan awam, sudah sangat membantu anda para anggota Satya Buana dalam menerapi orang lain untuk penyembuhan. Terutama jika orang yang anda bantu penyembuhannya itu menderita sakit yang secara medis cukup jelas penyebab dan riwayatnya. Dengan pengetahuan yang cukup baik, kredibilitas anda sebagai seorang penghusada Satya Buana akan meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN BERI KOMENTAR